Business

Bagaimana Kondisi Ekonomi Jerman Saat Ini?

Pergerakan DAX yang Konsisten Turun

Indeks utama pasar saham Jerman, DAX, menunjukkan pola penurunan moderat setiap hari selama pekan perdagangan ini. Pada hari sebelumnya, indeks ditutup sedikit lebih rendah di level 24.040 poin. Tidak ada dorongan signifikan dari data ekonomi baru maupun dari laporan keuangan Nvidia, perusahaan pembuat chip AI terkemuka. Menurut analisis dari Landesbank Helaba, penting agar DAX tidak turun secara signifikan di bawah level psikologis 24.000 poin. Pertengahan pekan, indeks sempat menembus batas tersebut, meskipun hanya sementara.

Data Ekonomi Jadi Penentu Arah Pasar

Hari ini, fokus investor tertuju pada sejumlah data ekonomi. Dimulai dari data penjualan ritel pada pagi hari, dilanjutkan oleh laporan pengangguran dan estimasi awal inflasi pada pukul 14.00 waktu setempat. Beberapa negara bagian Jerman sudah mengumumkan data inflasi mereka sejak pukul 10.00, memberikan gambaran awal mengenai tren harga konsumen di bulan Agustus.

Diperkirakan jumlah pengangguran bisa menembus angka tiga juta akibat lemahnya pertumbuhan ekonomi. Namun, para ahli memperkirakan rata-rata sekitar 2,97 juta pengangguran. Di AS, pasar juga menantikan data konsumsi pribadi yang menjadi acuan utama Federal Reserve dalam menilai inflasi.

DAX Jatuh di Bawah 24.000 — Awal Tren Turun?

Meskipun Wall Street mencatat rekor tertinggi baru, para investor di Jerman memilih aksi jual. Pada awal perdagangan hari ini, DAX turun 0,4% menjadi 23.941 poin. Kenaikan di bursa AS tampaknya hanya sedikit membantu menahan penurunan lebih dalam di pasar Jerman.

Secara teknikal, posisi DAX kembali diuji di level 24.000 poin. Sehari sebelumnya, indeks ini telah melewati garis rata-rata 50 hari — indikator penting untuk tren jangka menengah. Pertanyaannya sekarang: apakah akan ada pembeli yang masuk kembali di bawah level ini, atau tren penurunan akan berlanjut?

Harapan Baru dari Rilis Inflasi Siang Ini

Pasar menanti kemungkinan dorongan baru ketika Badan Statistik Federal Jerman merilis angka inflasi awal pukul 14.00. Setelah dua bulan inflasi bertahan di 2,0%, ada kemungkinan kenaikan kecil karena efek basis dari tahun lalu — ketika harga energi turun tajam pada Agustus. Sementara itu, pasar AS fokus pada data PCE (Personal Consumption Expenditures), indikator inflasi favorit The Fed.

Penjualan Ritel Jatuh Lebih Dalam dari Perkiraan

Data mengecewakan datang dari sektor ritel Jerman, yang memulai paruh kedua tahun ini dengan performa buruk. Pada Juli, penjualan ritel turun 1,0% dibandingkan bulan sebelumnya. Jika disesuaikan dengan inflasi, penurunan riil mencapai 1,5%.

Harga Impor Terus Turun

Harga barang impor ke Jerman kembali mencatat penurunan yang signifikan pada Juli, didorong oleh biaya energi yang lebih murah. Secara tahunan, harga impor turun 1,4%, menandai penurunan keempat berturut-turut. Ekonom sebelumnya memperkirakan penurunan hanya sebesar 1,2%.

Wall Street Cemerlang, Tapi Tak Menular

Meskipun bursa AS memberikan sinyal positif, dampaknya ke pasar Jerman terbatas. Di New York, indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi baru dengan kenaikan 0,3% menjadi 6.501 poin. Dow Jones naik 0,2% ke 45.636 poin, sementara Nasdaq, yang berfokus pada teknologi, melonjak 0,5% ke 21.705 poin.

Bursa Asia Bergerak Beragam

Pasar saham Asia pagi ini menunjukkan pergerakan yang tidak seragam. Nikkei Jepang turun 0,3% menjadi 42.718 poin menjelang akhir pekan. Sebaliknya, saham-saham di China menguat mengikuti arah Wall Street, meskipun pergerakannya terbatas. Indeks Shanghai naik 0,4%.

Euro Tertekan, Isu Intervensi Trump Kembali Muncul

Di pasar valuta asing, nilai tukar euro terhadap dolar AS turun 0,1% menjadi 1,1666. Sebelumnya, dolar sempat tertekan oleh kekhawatiran atas independensi Federal Reserve, menyusul dugaan bahwa Presiden AS Donald Trump berusaha mempengaruhi arah kebijakan moneter.